Halaman

Kamis, 22 September 2011

Antara Islam dan Ilmu Pengetahuan

     Semenjak Eropa memasuki era renaissanc (kebangkitan kembali) pada abad ke 18 Masehi, yang ditandai dengan corak pemikiran yang sekuler, gereja mulai kehilangan perannya di tengah-tengah masyarakat eropa dan ilmu pengetahuan melakukan inovasi yang terus-menerus, sementara industri pun mulai menggeliat maka tak pelak lagi keadaan ini menjadi suatu hal yang cukup serius bagi dunia Islam yang saat itu telah mengalami kemunduran.
       Keadaan ini lantas menantang para pemikir Islam untuk mulai melakukan pembacaan serupa.Muncullah pemikir-pemikir muslim yang mencoba melakukan-melakukan penafsiran ilmiah guna memberi bukti bahwa sejatinya Islam adalah agama yang tidak bertetangan dengan ilmu pengetahuan.
     Agama Islam sejatinya adalah agama yang sejak awal menyatu dengan ilmu pengetahuan.Persaksian bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah adalah persaksian penuh kesadaran yang didasari ilmu pengetahuan.Allah SWT berfirman yang artinya :
    Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mnengetahui tempat kalian berusaha dan tempat kalian tinggal.(Q.S. Muhammad[47]: 19)
          Di ayat ini Allah SWT menggunakan kata "fa'lam" (ketahuilah) yang merupakan bentukan kata 'alima yang bermakna mengetahui.Dari situ dapat digambarkan bahwa keimanan seorang muslim haruslah dibangaun atas dasar pengetahuan yang benar akan ketauhidan  dan keesaan Allah sehingga keimanan menjadi kuat dan penuh kesadaran; tidak berdasarkan doktrin atau kebodohan semata.  
          Dalam ayat ini Sayyid Quthb -salah seorang ulama terkemuka mesir- menjelaskan bahwa hakikat fundamental yang dibawa Rasulullah adalah pengesaan Allah SWT.Pengetahuan tentang hakikat inilah yang akan menjadi pondasi dasar bagi bangunan-bangunan keimanan yang lain.
          Kaitan antara agama Islam dan ilmu pengertahuan seolah semakin erat karena ternyata al-Quran sendiri seringkali menggunakan ilmu untuk menggantikan kata agama.Dr.Ir.Muhammad al-Husaini Ismail dalam bukunya al-Haqiqah al-Muthlaqah;Allah wad-Din wal-Insan mengungkapkan bahwa sejatinya agama merupakan ilmu yang bersifat menyeluruh dan lengkap.Di dalamnya ada berbagai macam ilmu yang akan mengantarkan manusia kepada kebahagiaan hakiki di dunia dan akhir.
          Allah SWT berfirman kepada Rasulullah SAW yang artinya : "Dan sesunguhnya jika Kamu mengikuti mereka ssetelah ilmu itu datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi penolong dan pelindung bagimu.(Q.S.al-Baqarah :120).Dalam ayat ini Allah menyatakan "setelah ilmu itu datang kepadamu". bukan "setelah agama datang kepadamu"
            Tentu saja maksud dari pernyataan Allah di atas tidak hanya ditujukan kepada Muhammad SAW saja sebab sejatinya akidah yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul pada dasarnya sama.Dengan demikian apa yang dibawa oleh nabi-nabi terdahulu adalah ilmu walau juga disebut agama.Mengenai Nabi Yusuf , al-Quran menyatakan :"Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya Hikmah dan Ilmu.Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang yang berbuat baik."(Q.S. Yusuf [12]: 22).
            Mengenai Nabi Luth as al-Quran menyatakan : "Dan kepada Luth Kami anugerahkan kepadanya hikmah dan ilmu, dan telah selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk suatu kota) yang telah mengerjakan perbuatan yang keji." (Q.S.al-Anbiya' [21] : 74).
               Al-Quran pun menyebutkan mengenai nabiyullah Dawud dan Sulaiman asdi surat an-Naml ayat 15 : "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan ilmu kepada Dawud dan Sulaiman;Dan keduanya mengucapkan :'Segala puji bagi Allah yang telah melebihkan kami dari golongan hamba-hambanya yang beriman' ".
               Bahkan  Nabi Ibrahim as Yang kita kenal sebagai bapak para Nabi menyatakan kepada ayahnya yang disitir oleh al-Quran yang artinya : "Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu.Maka ikutilah aku iscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus." (Q.S. Maryam [19] : 43]
             Begitulah Allah SWT mengulang-ulang katailmu dalam al-Quran untuk menggantikan kata agama.Hal ini menunjukkan bahwa agama memiliki kaitan erat dengan ilmu. Dari situ mari kita ambil sebuah pelajaran bahwa islam tidak pernah memandang ilmu dan agama sebagai sebuah hal terpisah.Agama tanpa ilmu hanya akan melahirkan keyakinan buta, namun ilmu tanpa dasar agama akan jauh lebih berbahaya karena sang pelaku dapat menggunakan ilmunya untuk merugikan sesama.Islam adalah agama yang selalu unggul.Amin


                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar